Cara Mengatahui Masa Ovulasi atau Masa Subur

Ovulasi adalah peristiwa terlepasnya sel telur yang sudah matang dari indung telur ke rahim, melalui saluran tuba falopi. Setelah terlepas, sel telur bisa dibuahi sperma yang nantinya berkembang menjadi janin.

Untuk seseorang yang sangat mendambakan buah hati, mengenali masa subur mereka merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya, saat terjadinya masa subur peluang kehamilannya sangat besar.

Masa subur atau masa ovulasi pada wanita merupakan proses pelepasan sel telur yang sudah matang dari ovarium ke rahim agar bisa dibuahi oleh sperma. Jika tidak terjadi pembuahan ketika ovulasi, maka akan terjadi menstruasi. Setiap bulan, pastinya seorang wanita yang sudah mengalami menstruasi akan mengalami pula yang namanya masa subur atau ovulasi. Ovulasi adalah peristiwa terlepasnya sel telur yang sudah matang dari indung telur ke rahim, melalui saluran tuba falopi. Setelah terlepas, sel telur bisa dibuahi sperma yang nantinya berkembang menjadi janin.

Fase Menstruasi Pada Wanita

Perempuan mempunya beberapa fase: Fase menstruasi, fase folikular, fase ovulasi, dan fase luteal. Pada wanita yang mengalami kondisi normal, 4 fase tersebut akan terjadi setiap bulannya.

1. Fase Menstruasi

Fase menstruasi adalah fase di mana lapisan dinding dalam rahim yang mengandung darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir atau dikenal dengan endometrium meluruh dan keluar melalui vagina. Normalnya terjadi minimal 3 hari maksimal 14 hari, namun wanita pada umumnya merasakan di 3-7 hari saja. Pada fase ini, biasanya wanita akan merasakan beberapa gejala seperti nyeri pada bagian perut, pegal bagian pinggul sampai kaki yang berkontraksi untuk meluruhkan endometrium.

2. Fase Folikular

Fase ini terjadi dari fase menstruasi sampai bertemu fase ovulasi Di masa ini, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel ovum atau sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium kemudian menyebabkan endometrium makin tebal. Fase ini terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi. Umumnya, lama waktu yang dihabiskan pada tahapan ini akan menentukan berapa lama siklus menstruasi seorang wanita nantinya akan berlangsung. 

3. Fase Ovulasi

Di fase ini sel telur akan dilepaskan untuk siap dibuahi oleh sel sperma, sel telur yang telah matang akan bergerak ke arah tuba falopi untuk menempel di dinding rahim. Sel telur ini biasanya akan bertahan hanya 24 jam saja, jika tidak ada sel sperma yang masuk dan berhasil membuahi maka akan terjadi proses menstruasi di siklus berikutnya, jika berhasil membuahi sebelum sel telur mati maka akan terjadinya kehamilan. Fase ovulasi ini biasanya terjadi 2 minggu sebelum siklus haid berikutnya terjadi. Maka dari itu, fase ovulasi selalu menjadi waktu yang paling tepat jika kamu ingin berhubungan badan untuk merencanakan kehamilan.  

4. Fase Luteal

Tahapan ini terjadi setelah fase ovulasi, di mana folikel yang sudah pecah akan mengeluarkan sel telur yang memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim. Fase Luteal juga dikenal sebagai fase pramenstruasi yang juga sering ditandai dengan beberapa gejala, seperti:Payudara membesar, muncul jerawat, mood swing.

Waktu Terjadinya Proses Ovulasi

Seperti yang kita ketahui, siklus menstruasi wanita normalnya terjadi minimal 21 dan maksimal 35 hari setiap bulannya. Namun, rata-rata wanita memiliki siklus 28 hari. Siklus ini dihitung dari hari pertama haid sampai hari pertama haid bulan berikutnya.

Karena siklus menstruasi berbeda-beda, maka lama atau waktu ovulasinya pun berbeda-beda, seperti yang dijelaskan berikut ini :

  1. Jika siklus menstruasi 28 hari, maka ovulasi biasanya akan terjadi di hari ke-14 dari siklus dan hari paling suburnya adalah hari ke-12, 13, dan 14.
  2. Jika siklus menstruasi 35 hari, maka ovulasi biasanya akan terjadi pada hari ke-21 dari siklus dan hari paling suburnya adalah hari ke-19, 20, dan 21.
  3. Jika siklus menstruasi 21 hari, maka ovulasi biasanya akan terjadi pada hari ke-7 dan hari paling suburnya adalah hari ke-5, 6, dan 7.

Meski waktu ovulasi hanya beberapa hari, namun wanita dapat memiliki masa subur beberapa hari. Hal ini dikerenakan sel sperma dapat bertahan setidaknya 5 hari di dalam rahim. Namun, perlu juga diingat menentukan tanggal ovulasi tidak lah mudah, jadi jika ingin melakukan hubungan badan sangat disarankan melakukannya setiap 2 atau 3 hari sekali dalam seminggu. Hal ini dapat diuntungkan jika salah menghitung perkiraan waktu ovulasi, namun peluang kehamilan bisa terjadi.

Tanda-tanda Ovulasi

Ovulasi dapat dilacak tanggalnya melalui beberapa aplikasi trend saat ini, namun ada beberapa hal yang bisa kamu rasakan saat proses ovulasi. Karena saat fase tersebut tubuh akan spontan memberikan sinyal-sinyal yang bisa dirasakan. Berikut, tanda-tanda ovulasi :

  • Intensitas keputihan yang lebih banyak dari biasanya

Keputihan merupakan proses alami tubuh yang dikeluarkan oleh vagina, guna untuk membersihkan dan melindungi vagina dari bakteri. Saat proses ovulasi biasanya wanita akan mengalami keputihan lebih banyak daripada biasanya. Namun, perlu diingat keputihan saat masa ovulasi tidak berbau, berwarna putih, dan tidak gatal. Setelah masa ini selesai, biasanya intensitas keputihannya pun akan berkurang.

  • Meningkatnya temperatur basal

Temperatur basal tubuh adalah suhu tubuh di mana tubuh sedang beristirahat . Saat wanita dalam proses ovulasi, suhu ini akan meningkat dari biasanya karena dipicu oleh meningkatkanya hormon progesteron di dalam tubuh menjelang ovulasi.

  • Meningkatnya libido atau gairah seksual

Menjelang fase ovulasi, biasanya wanita akan merasakan meningkatnya gairah seksual atau libido. Namun, tentu tidak semua wanita merasakan hal tersebut.

  • Payudara terasa nyeri dan lunak

Tanda-tanda ovulasi lainnya yang biasa dirasakan adalah melunaknya payudara dan nyeri. Hal ini dikarenakan hormon yang bergerak naik turun di tubuh selama proses menstruasi berlangsung.

Masa Ovulasi merupakan masa emas dan yang paling menentukan proses terjadinya kehamilan. Maka dari itu, asupan makanan yang dapat menunjang terjadinya kehamilan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas dari sel telur dan juga kesuburan. Berikut makanan yang bisa kamu konsumsi saat masa ovulasi :

Meningkatkan atau memperbaiki sel telur sangat membutuhkan makanan yang mengandung tinggi omega 3. Kurma muda adalah salah satu makanan yang tinggi akan omega 3. Saat proses ovulasi sel telur akan dilepaskan untuk siap dibuahi. Agar sel telur yang dilepaskan merupakan sel telur yang ideal dan terbaik, konsumsi kurma muda sangat dibutuhkan,

Selain kurma muda, zuriat juga dapat melancarkan proses ovulasi karena mengandung antioksidan yang tinggi

  • Berbagai Sayuran Hijau

Seperti bayam, kangkung, brokoli, dan kubis, merupakan jenis makanan yang sangat baik dikonsumsi bagi Anda yang sedang menjalani program hamil.Selain kaya akan serat, protein, dan vitamin, aneka sayuran hijau tersebut mengandung folat, dan zat besi yang dapat menyuburkan kandungan.

Itu adalah penjelasan dari masa ovulasi, apa yang terjadi saat proses ovulasi semua tergantung pada tubuh masing-masing. Waktu ovulasi seringnya berubah-ubah tergantung kondisi tertentu. Ada baiknya jika ingin merencanakan kehamilan, anda harus mengenali masa ovulasi dan melakukan hubungan badan pada proses ovulasi. Namun, hubungan badan yang ideal untuk pejuang 2 garis dilakukan 2 atau 3 kali dalam seminggu di jam 2 pagi maksimal 7 pagi. Karena waktu tersbut merupakan waktu subur pria.

We will be happy to hear your thoughts

      Leave a reply

      Kurmamuda.id
      Logo
      Compare items
      • Total (0)
      Compare
      0
      Shopping cart